Libur Lebaran 2022, Wisatawan Penuhi Hotel-hotel di Lombok
Selama libur Lebaran 2022, tingkat hunian hotel di Lombok dan sekitarnya mencapai 90 persen. Bahkan, di kawasan pulau wisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang disebut sebagai Gili Tramena, jumlah tamu wisatawan mancanegara berimbang dengan wisatawan nusantara.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association Nusa Tenggara Barat atau IHGMA NTB Lalu Kusnawan mengatakan di kawasan Senggigi misalnya, hunian kamar hotel mencapai 90 persen. Menurut dia, itu karena ada pelonggaran aturan perjalanan.
“Jelas setelah dua tahun tidak boleh mudik Lebaran, kali ini dibolehkan melakukan perjalanan,” kata Kusnawan, Senin, 16 Mei 2022.
Misalnya di Holiday Resort yang terletak di pantai Malimbu. General Manager Holiday Resort I Ketut M. Jaya Kusuma mengatakan hunian rata-rata di hotelnya berkisar 75-90 persen pekan ini.
“Mereka kebanyakan dari Jakarta dan ekspatriat selain wisman,” kata Kusuma.
Kondisi serupa juga tampak di Sheraton Senggigi Beach Resort yang merupakan hotel berbintang lima plus. Sampai Rabu, 20 Mei 2022, pesanan sudah penuh dan mencapai puncaknya.
“Cukup tinggi di periode Lebaran ini. Jika dirata-ratakan 80 persen,’’ kata Marketing Communication Manager Sheraton Senggigi Beach Resort Swarti Indah Diningrum.
Tak hanya di Senggigi, tingkat hunian hotel di Mandalika meningkat di masa libur Lebaran 2022. Ketua Mandalika Hotel Association Samsul Bahri bersyukur pada pekan pertama Mei, okupansi hotel area Mandalika rata-rata mencapai 60-70 persen.
Menurut Samsul, kondisi pekan ini membaik setelah dibukanya penerbangan internasional di Bandara Lombok. “Bule-bule yang datang sudah banyak,’’ ujarnya.
Dengan kondisi perbaikan itu, Ketua IHGMA Lalu Kusnawan meminta pemerintah daerah maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan perhatian terhadap kesulitan finansial pelaku wisata setelah dua tahun menghadapi pandemi Covid-19. “Bukan minta dibebaskan pembayaran pajak. Tetapi keringanan sebagai insentif. Berikan keringanan diskon pajak agar bisa survive,’’ kata dia.
Selain itu, menurut Kusnawan, pemerintah bisa membantu dengan memberikan kemudahan kedatangan bagi wisatawan mancanegara. Misalnya dengan pemberian Visa on Arrival untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.