Ayunan di Hotel Ombak Sunset Gili Trawangan Diturunkan, Pengelola : Padahal Itu Ikon
Ayunan yang sering menjadi spot foto di Hotel Ombak Sunset Gili Trawangan ini akhirnya dibongkar. Hal ini sejalan dengan peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang tidak mengizinkan adanya infrastruktur di zona inti Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Hari ini batas waktunya dan itu peraturan menteri yang harus kita ikuti, kita kelola, jadi hari ini kita ajukan atas nama Ombak Group dan mengingatkan ayunan yang ada,” kata General Manager Ombak Group Ngurah Arya Wirawan, di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Kamis (11/8/2022).
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Bahkan, dia mengaku ayunan itu sulit untuk direfleksikan. Karena ayunan merupakan salah satu daya tarik dan salah satu nilai pasar dan brand image pariwisata di Gili Trawangan kedepannya.
Merupakan salah satu ikon Gili Trawangan yang sudah ada sejak lama. Malah dipajang di bus wisata di Australia dan Inggris,” kata Wirawan sambil menunjukkan foto ayunan di bus wisata ke Australia.
Namun, Ketua Umum Gili Hotels Association (GHA) Lalu Kusnawan mengatakan apa yang telah dilakukan manajemen Ombak Sunset Hotel (Ombak Group) sebagai contoh bagi pelaku usaha pariwisata di Gili Trawangan untuk menunjukkan sesuatu yang positif kepada pemerintah.
Meski sangat disayangkan aturan tersebut sangat ditegakkan saat Gili Trawangan dipadati turis asing.
“Kenapa sekarang kalau bisa nanti kalau tidak ada kunjungan wisata sambil kita pikirkan solusinya apa. Saya tidak mau melawan aturan pemerintah tapi mari kita cari solusi terbaik. Sejak menjadi atraksi ayunan di Indonesia, Gili Trawangan yang Bisa Menjadi Daya Tarik Wisatawan Ini juga merupakan bagian dari konsep 3A sektor pariwisata yang diusung Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas.
Baca juga :
Jasa Pbn
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
“Saya tidak bilang gili itu tidak indah, gili itu indah, tapi bagaimana kita bisa membawa tamu yang menginap tiga malam sampai empat malam dengan atraksi,” ujar pria yang juga general manager Ikatan (IHGMA) NTB ini.
Sebelumnya, tim gabungan KKP telah menghimbau kepada seluruh pengelola hotel untuk menurunkan ayunan yang dibangun di zona inti dan pemanfaatan terbatas Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gili Trawangan.
Tim gabungan KKP terdiri dari staf dari Wilayah Kerja Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Gili Matra Kupang, serta anggota Satuan Pengawasan Sumber Daya Alam Kelautan dan Perikanan (Satwas) Lombok Timur, Balai Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Benoa ( PSDKP) dan Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K).